DSLNG memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 12 Januari-12 Februari dengan menggelar upacara di Kilang DLNG di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, pada 14 Januari 2024. Mengusung tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Sistem Manajemen K3 untuk Meningkatkan Produktivitas,” upacara ini diipimpin langsung oleh Operation Director Betantyo Madyantoro dan dihadiri Presiden Direktur Yuichi Sakaguchi. DSLNG mencatatkan pencapaian luar biasa sepanjang tahun 2024 dengan berhasil menjaga tingkat fatality, Days Away from Work Case, Major Loss of Primary Containment (LOPC), dan Recordable Injury Frequency (RIF) di angka nol. Selain itu, DSLNG juga tetap mempertahankan prestasi PROPER Biru dan sertifikasi ISO 14001 yang menjadi indikator kepatuhan terhadap standar keselamatan dan lingkungan. Berbagai kegiatan menarik, seperti kuis film K3, kuis ranking 1, senam kreasi, dan donor darah, turut memeriahkan bulan K3 Nasional di lingkup DSLNG. Seluruh pencapaian ini mencerminkan komitmen DSLNG untuk terus meningkatkan kesadaran dan membangun budaya K3 yang lebih baik.

DSLNG kembali menyelenggarakan sosialisasi terkait Daerah Lingkungan Kerja (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) untuk Terminal Khusus di aula Pusat Belajar Masyarakat DSLNG, Desa Uso, Kecamatan Batui, Rabu (18/12). Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh tentang pentingnya penetapan batas-batas operasional pelabuhan DSLNG guna mendukung keselamatan, efisiensi, dan kepastian hukum bagi semua pihak di Kawasan sekitar Kilang DSLNG. External Relations Manager DSLNG, Ardya Yosy Rahardjo, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara berkala untuk memastikan pengelolaan pelabuhan memenuhi regulasi terbaru, termasuk Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Pelayaran. Dengan pendekatan yang melibatkan pemangku kepentingan, termasuk nelayan dan pemerintah daerah, DSLNG menegaskan komitmennya terhadap standar keselamatan dan keamanan maritim internasional sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan Terminal Khusus sebagai obyek vital nasional.